Kasus obesitas pada anak-anak semakin banyak. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Preventive Medicine, menemukan fakta bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi obesitas pada anak.
Ternyata, keluarga yang tidak bahagia bisa membuat anak perempuan menjadi gemuk. Dr. Daphne Hernandez, asisten profesor di University of Houston, menguji kaitan stres keluarga (konflik, masalah keuangan serta kesehatan keluarga) dan pengaruhnya terhadap anak remaja.
Hernandez menganalisa data 4.762 remaja dari tahun 1975 hingga 1990. Ada perbedaan hasil antara remaja putra dan putri. Anak perempuan yang sering mengalami konflik dan masalah keuangan keluarga cenderung mengalami obesitas di umurnya yang ke-18. Sedangkan, pada anak laki-laki, hanya masalah kesehatan keluarga saja yang mempengaruhi berat badannya.
Menurut Hernandez, hal tersebut terjadi karena ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam menangani stres keluarga. Ketika stres, tubuh kita mengeluarkan kortisol yang mana membuat kita jadi lapar. “Tanpa sadar, kita jadi lebih tertarik pada makanan yang terlihat enak dan berkalori tinggi,” kata Hernandez. Anak perempuan lebih mudah ‘tergoda’ dengan makanan itu daripada laki-laki. Tidak heran mengapa stres keluarga membuat anak perempuan gampang gemuk.
Hernandez menyarankan agar orangtua mulai mengajarkan anaknya bagaimana mengatasi stress dengan baik. “Coba jangan ajarkan anak menggunakan makanan sebagai cara untuk menghilangkan stres. Orangtua bisa menyemangati anak-anaknya dengan berolahraga,” pesan Hernandez. (time.com/Intisari)
