kotabontang.net - Jarang orang hidup mencapai usia di atas 100 tahun. Tapi Mieko Nagaoka seorang nenek berusia 100 tahun kondisinya masih sehat, bahkan berhasil menjuarai perlombaan renang gaya bebas jarak 1.500 meter.
Atas prestasinya tersebut, nenek Mieko menorehkan prestasi di buku rekor dunia (Guinness World Records) juara renang kategori usia di atas 100 tahun.
Dia bersaing dengan manula lain. Ia berenang hanya memakan waktu 1 jam 15 menit 54 detik untuk mencapai garis finis. Meiko bukanlah satu-satunya perenang yang tertua, masih ada kontestan lain dengan usia 104 tahun.
"Mieko hampir berusia 101 tahun, tapi pergerakannya tidak lambat seperti manula pada umumnya, khususnya di kolam renang, Mieko sangat lincah," kata panitia.
Mieko menjadi orang pertama yang mampu memecahkan rekor renang jarak 1.500 meter dengan kedalaman kolam renang 25 meter. Sebelumnya belum ada yang berhasil meraih prestasi membanggakan itu, mengingat usia mereka yang tak lagi muda.
Nenek asal Jepang ini sebelumnya pernah meraih prestasi sebagai perenang profesional di ajang Japan Masters Swimming Association di Matsuyama, ia juga berhasil menorehkan nama di Guinness Book of World Records.
Menurut penuturannya, Mieko baru bisa berenang saat menginjak usia 80 tahun. Itu pun terpaksa karena berenang untuk mengobati masalah lututnya. Berawal dari proses terapi penyakitnya, Mieko justru menorehkan prestasi berenang gaya bebas, mulai jarak 50m, 100m, 200m, hingga terakhir 800m. Selama 20 tahun Mieko malang melintang di cabang olahraga renang sebagai perenang manula.
"Awalnya aku tidak percaya diri mengikuti lomba ini, nafas sempat tidak teratur tapi aku yakin dan percaya diri bahwa aku bisa berenang sejauh 1.500 meter. Dan aku berhasil," kata wanita yang lahir tahun 1914 silam yang diterjemahkan anak laki-lakinya.
Mieko memberikan saran kepada orang-orang supaya bisa tetap stabil ketika berenang. "Untuk menjadi perenang handal, berlatihlah empat kali seminggu, dua jam dalam sekali latihan."
"Dia wanita yang luar biasa. Ketika dia dinobatkan wanita pertama di dunia, itu artinya tak ada seorang pun yang bisa melakukannya selain ibuku. Sungguh hebat, ibuku mampu menyelesaikan tantangan ini di usianya yang tak lagi muda. Ia masih aktif menggunakan otaknya untuk mencari strategi tepat dalam berenang, dia selalu berusaha mengubah strateginya hingga ia layak mendapatkan rekor dunia ini. Aku sangat bangga dengan ibuku," kata Hiroki Nagaoka, putra Mieko penuh haru.
Kisah ini mengajarkan kita, bahwa tak ada kata terlambat untuk belajar dan berkarya. Usia bukan jadi masalah untuk berprestasi. Semoga anda terinspirasi. (tribunjateng/cnn)