-->

Tuesday, April 21, 2015

Twitter Tawarkan Iklan yang Ramah untuk UKM

kotabontang.net - Twitter memperkenalkan model iklan di jejaring sosialnya yang diklaim sesuai untuk pelaku bisnis UKM (usaha kecil menengah) di Indonesia.

"Model iklan ini sesuai untuk UKM (dengan dana pemasaran terbatas) karena mereka hanya membayar jika ada interaksi," demikian ujar Aliza Knox, Managing Director Online Sales Twitter APAC kepada KompasTekno di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Sementara dalam paparannya, Emily Huo selaku Head of SMB Sales Twitter Southeast Asia mengatakan, model iklan di Twitter terdiri atas dua layanan, yaitu Promoted Tweet dan Promoted Account.

Model Promoted Accounts bisa digunakan untuk menambah jumlah follower suatu akun bisnis, seperti event, layanan, travel, retail, produk makanan dan sebagainya.

"Promoted Accounts sangat cocok untuk menambah follower dan membangun loyalty terhadap brand," demikian ujar Emily.

Skema pembiayaannya adalah cost per follower. Twitter hanya menarik biaya manakala ada follower baru akun Twitter yang dipromosikan.

Menurut Twitter, ada sekitar 39 persen pengguna yang merekomendasikan akun Twitter ke temannya yang lain.

Sementara model iklan yang kedua yang disebut dengan Promoted Tweet lebih cocok untuk menjaring calon konsumen yang sedang melakukan pencarian di Twitter dengan keyword tertentu.

Dengan model ini, pengiklan bisa melakukan bidding terhadap suatu keyword, berikut target spesifik yang ingin dituju, seperti lokasi, gender, usia, dan sebagainya.

Bidding suatu keyword ini memiliki model tarif yang bermacam-macam. Semakin tinggi nilai bid yang diajukan pengiklan, maka semakin tinggi pengaruhnya di timeline Twitter, dan produk tersebut makin sering dilihat atau mudah dicari.

"Tidak ada budget minimum untuk iklan di Twitter, rate-nya mulai dari 1 Rupiah," demikian ujar Aliza.

Engagement yang lebih tinggi

Model iklan di Twitter ini juga diklaim oleh Dickson Seow, Head of Corporate Communications Twitter APAC, memiliki engagement yang lebih tinggi dibanidng model iklan digital lain di internet.

"Iklan di Twitter bisa memberikan engagement antara 1 hingga 3 persen, sementara model iklan lain yang ada saat ini engagement-nya hanya di bawah 1 persen," ujarnya.

Twitter sendiri menunjukkan persentase bahwa 72 persen pengguna Twitter akan membeli setelah berinteraksi dengan suatu produk melalui Twitter.

Sementara 30 persen pengguna Twitter akan merekomendasikan suatu brand atau akun Twitter ke temannya setelah melihat Promoted Tweet atau Promoted Account.

Dalam hal interaksi, ada sekitar 34 persen pengguna Twitter yang berinteraksi dengan iklan di Twitter setelah melihatnya di timeline mereka, dan 32 persen akan mengunjungi situs milik akun yang dipromosikan tersebut. ( kompas.com)

Previous
Next Post »