kotabontang.net - Beth O'Rourke, seorang ibu asal Massachusetts, menulis obituarinya sendiri sebelum menghembuskan napas terakhir akibat kanker.
Beth menderita kanker empedu stadium akhir selama tujuh tahun terakhir, namun dia tetap bertahan demi orang-orang yang dicintainya. Dia berjuang setiap hari untuk bertahan hidup demi anak-anaknya.
Dalam sebuah obituari yang ditulisnya sendiri, dia menuliskan kata-kata terkhir yang begitu menyentuh hati.
"Saya meninggal Kamis, 16 April 2015, dikelilingi oleh keluarga. Saya berusia 44 tahun. Saya adalah seorang pejuang," tulisnya.
Dalam obituari tersebut, dia juga menceritakan statusnya sebagai seorang ibu dari dua anak berusia 8 dan 11 tahun. Dia menggambarkan bagaimana perjuangan hidupnya dalam melawan kanker demi tetap bersama anak-anaknya.
"Saya berjuang setiap hari untuk tetap hidup dan berada bersama mereka," tulis O'Beth.
"Tapi kanker datang tidak peduli kepada siapa, yang sakit, yang dihormati, atau dicintai. Penyakit ini tetap datang ke dalam hidup Anda," tambahnya.
Beth adalah seorang perawat yang terpaksa menjadi seorang pasien. Dia mendedikasikan seluruh cintanya untuk suami, Brendan, dan kedua anaknya.
Setelah Beth wafat, keluarganya meluncurkan sebuah situs berisi pengalaman Beth untuk menggalang dana pendidikan bagi anak-anaknya. Dalam dua minggu, telah terkumpul sekitar USD16 ribu.
"Ini adalah kisah tentang cinta yang akan hidup selamanya dan tidak akan pernah pudar atau goyah. Cintanya seperti angin. Kita tidak bisa melihatnya, tapi kita bisa merasakannya setiap hari," tulis situs tersebut. (Ningtriasih/NY Daily News) ::Metrotvnews.com, Los Angeles: :