kotabontang.net - Merambah bisnis kuliner bukanlah hal baru bagi Gendra Krama Putra Santosa atau yang kerap disapa Gendra. Kiprahnya dimulai sejak tahun 2005 dengan merintis restoran bernama BEBEK TIK TOK bersama ayahnya, Santoso. Perjalanan bersama Sang Ayah membuat Gendra cukup fasih dalam menekuni bisnis kuliner. Tahun 2007, resto keluarga tersebut berkembang dengan dibukanya sebuah cabang yang dikendalikan langsung oleh Gendra, di kawasan Margonda-Depok.
Namun sayang, sekitar tiga tahun berjalan, outlet yang dipegang Gendra sepi pembeli. Meski demikian, tak lantas membuatnya berdiam diri. Ia pun berniat membuka bisnis kuliner tambahan. Karena hobi makan durian yang dicampur es batu dan susu kental manis, Gendra pun terinspirasi membuka bisnis olahan durian yang dinamakan Sop Duren.
Agar berbeda dan memiliki cita rasa yang unik, Gendra melakukan uji resep selama seminggu. “Saat uji resep saya coba padukan daging buah durian bersama dengan ketan kukus, es batu, susu kental manis, dan parutan keju. Ehh ternyata, kolaborasi rasanya unik tapi masih terlalu manis dan agak bikin neg. Akhirnya, setelah seminggu ngulik, saya dapat formula yang pas,” kenang Gendra.
Setelah yakin dengan kreasinya, pria kelahiran 30 Juli 1984 ini pun jadi lebih berani berekspansi, dengan membuka sebuah outlet Sop Duren pada November 2010. Untuk mematenkan bisnisnya, Gendra mengusung SOP DUREN MARGANDO sebagai brand usaha.
Untuk merealisasikan usaha barunya ini, Gendra mengeluarkan modal dari kantong pribadinya sebesar Rp 12 juta. Modal tersebut digunakan untuk membuat booth sebesar Rp 1,5 juta, membeli bahan baku Rp 1,5 juta, sewa tempat Rp 3 juta, membeli perlengkapan tempat usaha Rp 3 juta, peralatan Rp 2,5 juta, dan pemasangan banner sebesar Rp 500 ribu.
Promosi Efektif. Dikatakan Gendra, tak ada trik pemasaran khusus yang ia jalankan. Namun demikian, sejak awal membuka usaha, ia sangat konsisten pada cita rasa Sop Duren yang dijual. Konsistensi inilah yang menjaga loyalitas pelanggan. Namun, agar gerai SOP DUREN MARGONDA terlihat mencolok, Gendra memasang banner di depan booth, dengan warna dasar hijau yang dipadukan dengan coretan putih bertuliskan “SOP DUREN MARGANDO”. Di dalam banner juga tercantum menu-menu agar memudahkan konsumen saat ingin memesan.
Promosi tersebut dirasa cukup efektif, apalagi harga yang ditawarkan Gendra juga cukup terjangkau. “Durian dengan cita rasa enak kan terkenal mahal. Oleh sebab itu, saya coba hadirkan paket lengkap hidangan durian yang duren banget, namun dengan harga terjangkau. Ternyata banyak konsumen yang suka dan beli terus,” ungkap Gendra bersyukur.
Varian Menu. Pada awal usaha, SOP DUREN MARGONDA hanya menjual Sop Duren Ketan Susu dan Sop Duren Keju saja. Namun, seiring berjalannya waktu banyak konsumen yang memberikan saran, agar Gendra menambahkan aneka topping unik seperti, kacang hijau, kacang mede, ataupun strawberry. Dan setelah enam bulan berjalan, menu yang dijual Gendra semakin bertambah dari bulan ke bulan.
Kini, Gendra telah memiliki aneka varian Sop Duren seperti, Sop Duren Roti Ketan, Sop Duren Kelapa Ketan, Sop Duren Strawberry Ketan, Sop Duren Kacang Ijo Ketan, Sop Duren Brownies Ketan, Sop Duren Kacang Ijo Roti, Sop Duren Kelapa Roti, Sop Duren Strawberry Roti, Sop Duren Original, Sop Duren Kacang Ijo Sop Duren Kelapa dan Sop Duren Kacang Mede. Semua varian menu Sop Duren dijual dengan kisaran harga Rp 9 ribu-Rp 13 ribu per porsi.
Topping Nyentrik. Dari sekian banyak menu yang dihadirkan oleh Gendra, Sop Duren Brownies menjadi salah satu menu yang agak nyentrik, sehingga banyak dipesan oleh konsumen. Agar benar-benar fresh, semua menu baru dibuat setelah pesanan datang. Untuk menghasilkan satu mangkuk Sop Duren Brownies, Gendra memasukkan sekitar 100 gr es batu geprok ke dalam mangkuk saji. Es batu yang digunakan terbuat dari air matang sehingga aman untuk dikonsumsi. Kemudian, ditambahkan durian yang telah dibuang bijinya serta air gula dengan takaran masing-masing sekitar 100 gr. Sebagai penambah rasa, Gendra menambahkan 3 sdm susu kental manis. Di bagian topping, Gendra menaburkan parutan keju serta potongan Brownies Cokelat.
Selain Sop Duren Brownies, masih ada menu nyentrik lainnya yakni, Sop Duren Rainbow Cake. Proses pembuatannya hampir sama, hanya topping cake-nya saja yang berbeda. yakni berupa potongan Rainbow Cake. “Topping yang agak nyentrik ini yang bikin Sop Duren saya sedikit berbeda dengan Sop Duren di tempat lain,” ujar Gendra tersenyum. Sedangkan untuk pesanan yang dibawa pulang, Gendra menggunakan gelas cup berbahan mika.
Omset Puluhan Juta. Meski usaha baru berjalan sekitar tiga tahun, namun omset yang diraih Gendra cukup menjanjikan. Dalam sehari ia mampu menjual sekitar 300 mangkuk Sop Duren saat weekday, dengan pendapatan sebesar Rp 3 juta dan 500 mangkuk saat weekend atau Rp 5 juta. Dan bila diasumsikan, dalam sebulan Gendra mampu menjual sekitar 9.800 mangkuk, dengan omset rata-rata mencapai Rp 98 juta. Keuntungan bersih yang dicapai sekitar 20,57% dari omset atau sekitar Rp 20,1 juta dalam sebulan.
Prospek Menjanjikan. Melihat animo masyarakat yang semakin lama semakin meningkat. Gendra merasa optimis untuk terus mengembangkan usahanya ini. “Setelah saya amati, sejauh ini jarang ada produsen yang menggunakan aneka topping seperti yang saya gunakan. Untuk lebih memperluas pasar, tahun 2013 ini saya juga berencana membuka sistem kemitraan bagi siapa saja yang berminat,” tutup Gendra.
Info Lebih Lanjut Dapat MenghubungiSOP DUREN MARGANDOJalan Margonda Raya No. 1 (Pertigaan lampu merah pertama, sebelum ITC-Margonda)Margonda, DepokFacebook : Sop Durian MargandoE-mail : sopdurianmargando@yahoo.com
@jitunews: http://www.jitunews.com/read/12881/legitnya-laba-usaha-sop-durian-aneka-topping#ixzz3Y8nQQs3X
#Jitu #InfoJitu #CaraJitu #TipsJitu