-->

Friday, April 3, 2015

Besok Sore, Sabtu 4 April 2015 Mari Sholat Gerhana Bulan Total

Gambar 1. GBT 8 Oktober 2014, Sumber: Dr. Dhani HerdiwijayaAdd caption
kotabontang.net - Pada tahun 2015 ini, setidaknya ada 4 gerhana, yaitu dua gerhana Bulan total (GBT), satu gerhana Matahari Total (GMT) dan satu gerhana Matahari Sebagian (GBS). Dengan Rincian

  1. GMT 20 Maret 2015, merupakan gerhana Matahari ke-61 dari 71 gerhana Matahari dalam seri Saros 120. Gerhana ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia,
  2. GBT 4 April 2015, merupakan Gerhana Bulan ke-30 dari 71 gerhana Bulan dalam seri Saros 132. Gerhana ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia,
  3. GMS 13 September 2015, merupakan gerhana Matahari ke-54 dari 73 gerhana Matahari dalam seri Saros 125. Gerhana ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.
  4. GBT 28 September 2015, merupakan gerhana Bulan k-28 dari 81 gerhana Bulan dalam Saros 137. Gerhana ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.

Untuk fenomena gerhana yang terdekat adalah GBT (Gerhana Bulan Total) 4 April 2015 pada hari Sabtu. Yang menarik adalah, gerhana ini dapat disaksikan dari wilayah Indonesia, dan relatif secara umum untuk wilayah Indonesia, ketika Bulan terbit di ufuk Timur sudah dalam kondisi gerhana, berikut jadwal GBT 4 April 2015 :

  1. Bulan memasuki penumbra Pkl. 09:01:21 UT atau Pkl. 16:01:21 WIB, dalam gambar 2 ditunjukkan oleh P1
  2. Bulan memasuki umbra Pkl. 10:15:45 UT atau Pkl. 17:15:45 WIB, dalam gambar 2 di tunjukkan oleh U1
  3. Gerhana Bulan Total mulai Pkl. 11:57:54 UT atau Pkl. 18:57:54 WIB dan berakhir Pkl. 12:02:37 UT atau Pkl. 19:02:37 WIB. Pada gambar 2 ditunjukkan oleh U2 dan U3,
  4. Momen umbra berakhir pada Pkl. 13:44:46 UT atau Pkl. 20:44:46 WIB. Pada gambar 2 ditunjukkan oleh U3
  5. Momen penumba berakhir pada Pkl. 14:58:58 UT atau Pkl. 21:58:58 WIB. Pada gambar 2 di tunjukkan oleh P4.
Gambar 2. Data GBT 4 April 2015. Sumber: eclipse.gsfc.nasa.gov



Pada GBT 4 April 2014 durasi gerhana total adalah 4 menit 43 detik, durasi umbra 3 jam 29 menit dan durasi penumbra 5 jam 57 menit 32 detik. Untuk Indonesia bagian timur ketika Bulan terbit di ufuk Barat relatif kondisi Bulan baru memasuki penumbra, sedangkan untuk Indonesia bagian tengah, saat Bulan terbit di ufuk Timur Bulan baru akan memasuki umbra, sedangkan untuk Indonesia bagian Barat ketika Bulan terbit di ufuk timur Bulan sudah memasuki umbra.

Gambar 3. Simulasi GBT dari Yogyakarta dengan Aplikasi Stellarium 1.3

Gambar 3. Simulasi GBT dari Yogyakarta dengan Aplikasi Stellarium 1.3

Mari Sholat Gerhana

GBT 4 April 2015 terjadi pada hari Sabtu pada selang waktu maghrib hingga ‘isya. Untuk umat muslim, ini saat nya mengadakan sholat gerhana. Berdasarkan Muktamar Tarjih XX di Garut tanggal 18-23 April 1976 telah menetapkan keputusan tentang sholat khusufain, yang berbunyi :

“Apabila terjadi gerhana Matahari atau Bulan hendaknya Imam menyuruh orang menyerukan “ash-sholatu jami’ah”, kemudian ia pimpin orang banyak mengerjakan sholat dua raka’at; pada tiap raka’at berdiri dua kali, ruku’ dua kali, sujud dua kali, serta pada tiap raka’at membaca al Fathihah dan surat yang panjang dan suara yang nyaring; pada tiap ruku’ dan sujud membaca tasbih lama-lama. Ketika telah selesai sholat ketika orang-orang masih duduk, Imam berdiri menyampaikan peringatan dan mengingatkan mereka akan tanda-tanda kebesaran Allah serta menganjurkan mereka agar memperbanyak membaca istighfar, sedekah dan segala amalan yang baik” (Pedoman Hisab Muhammadiyah, cet. II, Yogyakarta : MTT PP Muhammadiyah, 2009. h. 102)

Berdasarkan buku Pedoman Hisab Muhammadiyah (2009), tata cara melaksanakan sholat khusuf adalah

Apabila terjadi gerhana Matahari atau gerhana Bulan, maka dilaksanakan sholat khusuf dan imam enyeru ash-sholatu jami’ah. Sholat khusuf dilaksanakan berjama’ah, serta tanpa adzan dan tanpa iqomah
Sholat khusuf dilakukan dua raka’at yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan ruku’, qiyam dan sujud dua kali pada masing-masing rala’at
Pada masing-masing raka’at dibaca al Fathihah dan surat panjang dengan jahar (suara keras) oleh Imam
Setelah membaca al Fathihah dan surat diucapkan takbir, kemudian ruku’ dengan membaca tasbih yang lama, kemudian mengangkat kepala dengan membaca “sami’ Allahu liman hamidah, rabbana wa lakal-hamdu” kemudian berdiri lurus, lalu membaca al Fathihah dan surat panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian bertakbir lalu ruku’ sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama, kemudian bangkit dari ruku’ dengan membaca “sami’ Allahu liman hamidah, rabbana wa lakal-hamdu” kemudian sujud dan setelah itu mengerjakan raka’at kedua seperti raka’at pertama.
Setelah selesai sholat gerhana imam berdiri sementara para jama’ah masih duduk, dan menyampaikan khutbah yang berisi nasehat serta peringatan akan tanda-tanda kebesaran Allah serta mendorong mereka memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan, khutbahnya dilakukan satu kali.

Gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT, seperti tertuang dalam QS. Ali Imron ayat 27, yang mempunyai arti


“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup[191]. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)"



Juga dalam QS. Yaasin ayat 49, yang mempunyai arti

“. . . dan masing-masing beredar pada garis edarnya”



Bagi para Astronom profesional maupun amatir khususnya di Indonesia, GBT 4 April 2015 tentu menjadi momen yang berharga untuk melakukan pengamatan juga mengabadikannya, dan bagi masyarakat umum yang memiliki alat bantu optik seperti teleskopmisalnya tentu harus mempersiapkan untuk melakukan pengamatan, dengan mencari lokasi pengamatan yang mendapatkan medan pandang ufuk Timur yang bebas dari halagan, sekaligus berharap dan berdo’a semoga pada hari tersebut cuaca mendukung untuk melakukan pengamatan. Bagi umat Islam, fenomena GBT 4 April 2015 merupakan sebuah tanda kebesaran Sang Pencipta, maka di sunnahkan untuk melakukan sholat gerhana, maka musholla dan masjid sebaiknya telah menyusun program sholat gerhana tersebut. Wa Allahu a’lam bishshowwab

oleh: Adi Damanhuri- Sang Pencerah
Sekretaris PDPM Kota Depok
Anggota Divisi Hisab MTT. PW. Muhammadiyah Jawa Barat
Referensi :
Raharto, Moedji. Gerhana 2015. Artikel diterima penulis melalui email pada 19 Maret 2015,
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammaidyah. Pedoman Hisab Muhammadiyah. cet.II, Yogyakarta : MTT PP. Muhammadiyah. 2009.

Previous
Next Post »