-->

Wednesday, April 1, 2015

7 Fitur di iPhone yang Belum Tentu Anda Gunakan

kotabontang.net - Apple kerap kali diidentikan dengan piranti lunak atau gadget yang sukses dan selalu jadi tren. Sebut saja iPhone atau iTunes yang bisa memikat jutaan orang untuk memakai serta memilikinya.

Namun tak ada gading yang tak retak. Di antara banyak karya mereka, ternyata ada juga beberapa yang mubazir, seolah gagal menarik minat pengguna dan jarang terpakai.

Berikut ini, seperti dilansir dari Recode, Jumat (27/3/2015), tujuh fitur karya Apple yang tampaknya jarang dipakai pengguna.

1.Tap to Talk di iOS

Ini adalah fitur terbaru di iOS 8 yang mestinya mengubah cara komunikasi seseorang. Tap to Talk ini seperti gabungan antara pesan singkat dengan pesan suara.

Pengguna mesti masuk ke dalam Message, dekatkan telepon ke telinga hingga terdengar suara berdenting lalu mulailah bicara pesan yang ingin dikirim. Cara lain adalah dengan menahan sentuhan pada logo microphone di dalam aplikasi Message.

Suara pengguna tidak akan diubah menjadi teks, tapi dikirim dalam bentuk file suara. Sayangnya, ini cuma berfungsi untuk sesama pengguna iMessage.

Ini berarti lawan bicara yang tidak memakai iPhone tak akan bisa berkomunikasi via Tap to Talk. Selain suara, model fitur Tap to Talk juga berlaku pada foto, dengan cara menahan sentuhan pada ikon kamera dalam aplikasi Message untuk mengirim selfie.

2. Launchpad di Mac OS

Tahukah Anda apa itu Launchpad? Ini adalah fitur yang membuat aplikasi-aplikasi Mac tampil dalam susunan mirip dengan telefon genggam.

Sayangnya, meski seluruh aplikasi ditampilkan, Mac bukanlah perangkat yang memiliki layar sentuh. Hanya suasananya saja yang mirip ponsel, sedangkan ikon-ikon tersebut tetap mesti dijalankan menggunakan mouse atau trackpad.

Lagipula, ketimbang bolak-balik menggunakan Launchpad ini, Mac sudah punya docking di bagian bawah layar. Kebanyakan orang akan memilih docking tersebut atau cukup berpindah dari satu aplikasi langsung ke aplikasi lainnya.

3. Reachability di iOS

Fitur ini dirilis di iOS 8, khusus untuk gadget terbaru Apple iPhone 6 dan 6 Plus. Fitur dirancang untuk mengistirahatkan jempol Anda saat lelah berusaha menjangkau ikon aplikasi dari ujung ke ujung layar.

Fitur ini otomatis bekerja saat pengguna menepuk layar dua kali, tanpa perlu menekan tombol Home. Sayangnya, orang-orang cenderung menemukan fitur ini secara kebetulan dan tidak tahu mengapa atau bagaimana untuk memakainya lagi.

4. Notification di Mac OS

Apple sebenarnya bermaksud memberikan nuansa mirip ponsel dengan menyematkan fitur ini. Fungsinya pun memang mirip notifikasi di iPhone, yang muncul saat pengguna mengusap layar ke arah bawah.

Pada Mac, notifikasi ini biasanya berisi pemberitahuan email masuk, ramalan cuaca, kalender serta Facebook. Sayangnya, kebanyakan hal yang diberitahukan melalui fitur ini justru diakses melalui peramban. Misalnya, email atau Facebook.

5. Passbook di iOS

Passbook dibuat dengan konsep dompet digital dalam ponsel pengguna. Di dalam atau di luar negeri, ada orang yang menyukainya, ada juga yang sama sekali tak memakainya.

Passbook sebenarnya berguna untuk menyimpan kupon, tiket nonton hingga boarding pass penerbangan. Mestinya hal ini membuat banyak hal jadi sederhana, tapi kenyataannya tidak. Pengaturan aplikasi ini cukup rumit.

Bagi yang menggunakan Passbook, Anda akan menemukan banyak dokumen-dokumen lama di dalamnya. Ini mirip dengan struk atau bon belanja yang biasanya disimpan dalam dompet. Apple masih punya PR untuk memperbaiki pengaturan konten macam ini.

6. AirDrop di iOS dan Mac

Apple bermaksud memberikan alternatif baru dalam cara membagikan file. Menggunakan AirDrop, Mac atau iOS bisa memanfaatkan WiFi untuk membagikan file kepada kontak atau siapapun yang memiliki aplikasi serupa.

Tapi ternyata, kebanyakan orang masih menggunakan cara lama seperti email, pesan instan, flashdisk, atau iMessage. AirDrop pun jadi fitur yang jarang digunakan, meski sebenarnya tidak ada yang salah padanya.

7. Gesture di Mac

Fitur ini memberikan cara yang mengendalikan Mac dengan menyenangkan. Pengguna bisa mengusap tiga jari ke atas untuk menampilkan aplikasi-aplikasi yang terbuka, tiga jari ke bawah untuk menutupnya atau tiga jari ke kanan dan kiri untuk menggesernya.

Patut disayangkan ternyata fitur ini jarang dipakai. Bahkan seolah tersembunyi, tak banyak yang menyadari keberadaannya. Entah karena tidak mengetahui atau karena kebetulan saja mengunakannya tanpa tahu cara mengulangi hal itu.

Kebanyakan orang lebih nyaman menggunakan cara klasik. Menekan tombol hijau di bagian atas jendela aplikasi untuk memperbesarnya, atau tombol merah untuk menutupnya.

Previous
Next Post »